Jumat, 24 Agustus 2018

Level 10 Day 1 Challenge: Bohong dari si kupu2

Assalamualaikum

Day 1 (out of 14 days left)

Challenge:
Bohong dari Si Kupu2

Ini terkait dengan cerita sebelumnya. Hari Kamis kemarin uti Cilla sempat menelepon. Ia memang biasa telepon di pagi hari untuk sekedar menanyakan mengenai cucu satu-satunya ini. Kata orang memang setiap kakek ataupun nenek di dunia akan lebih sayang sama cucunya ketimbang anaknya sendiri. Yah gimana enggak. Wong dia sering nelpon nanya kondisi cucunya. Aku rasa ini kode kalau ingin sekali bertemu dengan si cucu.

Pagi itu dia menelpon kok ya akhirnya ga bisa ngobrol sama cucunya. Terang aja, nelpon jam 7an sedangkan Cilla kan sudah masuk jam 6.30. Padahal sudah beberapa kali ngasih tahu kalau jam masuknya memang sangat pagi, tapi kesekian kali juga telepon di saat cucunya sudah duduk di bangku sekolahnya menyantap pelajaran dari gurunya. Entah mungkin kangen juga sama mantunya hahaha...

Aku pun akhirnya sempat menanyakan tentang kesehatannya. Karena dia juga baru balik dari Purwakarta habis besuk Pakde yang sedang dirawat di ruang ICU rumah sakit sana. Aku memastikan ia untuk menjaga kesehatan, jangan sampai menunggu orang sakit malah jadi sakit. Aku tahu dia pasti lagi kepikiran tentang kondisi kesehatan kakaknya tersebut.

Telpon pun  diakhiri dengan prakata agar dia tetap jaga makan dan istirahat. Bagaimanapun ia adalah orang tuaku. Pasti ada saat seperti ini ia pun butuh perhatian. Satu-satunya anaknya lagi sibuk menjaga di ICU menggantikannya jaga. Jadi tampaknya sedikit menghibur hati dari mantu semoga dapat melegakan hati meski sedikit.

Setelah Cilla kujemput pulang, aku pun meminta Cilla salin baju kemudian tanyakan soal PR. Baju kudu disalin. Kalau pakaiannya ekstra kudu kucek kan yang bikin sakit kepala. Hihi...Setelah agak sedikit rileks aku pun mengajaknya untuk telpon utinya. Pikir-pikir cucu adalah pelupur lara terbaik. Ia pun menyambut senang dan kami telpon si Uti. Benar saja, yang pertama kali disebut langsung, "Ila ilaa...". Aku sengaja speaker phone biar terdengar apa saja yang mereka bicarakan. Ada satu waktu Uti bertanya tentang Cilla sudah makan atau belum, aku kaget dengan jawaban dari Cilla. Ia menjawab,"Sudah Uti". Padahal, ia belum makan siang. Bohong itu bohong. Aku yang tahu hal itu hanya ngelirik ke arah neng satu ini. Ngasih kode keras mempertanyakan apa maksudnya. Dia hanya tertawa kecil melihat mamanya.

Pembicaraan pun terus berlangsung hingga akhirnya selesai. Hem...mamanya sudah menunggu jawaban dari Cilla ni...kok tumben-tumben berbohong. Ia pun mengatakan bercanda ma....Tapi kalau bercanda kok gak dikasih tahu Utinya kalau itu bercanda. Siasat punya siasat...berkat jurus dongeng yang diberikan oleh mak Fasil akhirnya aku pun berniat. Oke ini saatnya dongeng. Tapi oh tapi hari itu ada beberapa hal yang membuatku akhirnya tidak bisa langsung mendongengkannya. Berlanjutlah ke hari berikutnya.

Ingin momen yang pas, maka aku pilih waktu tadi setelah pulang sekolah. Aku ajak dia bercerita tentang kupu-kupu. Well, dongeng tidak berjalan lancar karena ada kakak sepupu yang kepo dan malah ganggu teriak-teriak ketika mama ngedongengin si bocah. Hadeuh tepok jidat dalam hati. Oke yang penting sedikit-sedikit.

"Suatu hari, ada seekor kupu-kupu kecil. Ia pergi ke dalam hutan. Di dalam hutan, ia bertemu dengan kupu-kupu uti. Kupu-kupu Uti yang senang melihat si kupu-kupu kecil bertanya padanya. Apakah ia sudah makan?". Pas samapai situ aku bisa melihat perubahan raut wajah Cilla aga mau terkekeh-kekeh. Nah, dia nangkep nih maksud mamanya.

Lanjut..."Kupu-kupu kecil itu pun menjawab sudah Uti. Padahal sebenarnya dia belum makan. Dia berkata begitu biar tidak disuruh makan. Maunya cepat-cepat pergi dari Utinya dan bermain. Si kupu-kupu kecil bergegas meninggalkan si Utinya. Di tengah-tengah perjalanan menuju hutan, kupu-kupu kecil meringis kesakitan. Ia kelaparan. Waah...ia sadar kalau tadi berbohong malah dia sendiri yang rugi. Perutnya malah terasa sakit. Kasihan si kupu-kupu akhirnya tidak jadi bermain".

"Nah Cilla tadi kupu-kupunya ngapain ya?", tanyaku
"Dia bohong ma", nyambung ni jawaban Cilla.
"Nah kalau bohong gitu, rugi gak Nak?"
"Iya ma".
"Berarti bohong itu baik apa tidak ya?"
"Enggak ma"
"Kenapa?"
"Jadi laper ma". Hahaha...aku pun menjelaskan bahwa jadi rugi. Jadinya malah sakit sendiri. Meski dia jawab nyambung tapi wajah masi mencerna. Ya aku sudahi petikan dongeng of the day-nya hehehe...Setelah itu ia kembali bermain dengan kakak sepupunya. Hem...setidaknya dongeng mama bisa ya nyamnung-nyambungnya meski garing kriuk sedikit hehehe...gak ada alunan alur yang aduhai. Well, setidaknya masuk lah pesannya. Besok lagi yaa...

Wassalamualaikum

Deeblue

#tantangan10hari
#level10
#kuliahbunsayiip
#grabyourimagination

1 komentar: