Jumat, 26 Januari 2018

Aliran Rasa Game Level 3: Membuatku Lebih Dekat

Assalamualaikum

Aliran Rasa Game Level 3
Membuatku Lebih Dekat


Begitu banyak hal yang terjadi pada kehidupanku. Semua momen memiliki makna dan maksud yang diberikan oleh Allah SWT. Apapun yang aku lakukan kadang tidak lantas merubah hal karena semua sudah ada jalannya. Disitulah ketika aku kenal Ibu Institut Profesional aku pun dekat dengan yang namanya Fitrah.

Di dalam hati sudah bergejolak sangat kencang betapa aku ingin sekali bisa memutuskan untuk banyak meluangkan waktu untuk anakku. Aku ingin menjadi full mom. Tapi apa yang ada saat ini membuatku harus menjalankan perananku. Aku saat ini setengah mom setengah working woman.

Ini jalannya ya. Kan aku mau belajar ikhlas. Aku yang bilang awal masuk IIP yang ingin diubah adalah diri sendiri. Jadi, makin banyak pula ujian ketika aku setting target tersebut. Ujian yg datang untuk melihat apakah aku benar-benar sudah berada pada tahap ikhlas. Menantang dan ini membuatku up and down. Tapi gak boleh nyerah kan.

Alhamdulillah banyak makna yang terpetik ketika aku ikut Ibu Ptofesional ini. Aku pun melakukan tantangan tugas yang menurutku aku makin dekat dengannya. Meski ada kalanya juga emosi tercampur aduk di dalamnya. Proses...ini adalah proses. Kalau tidak ada perjuangannya ya tidak akan merdeka bung.

Games level 3 sekali lagi mesti harus puas dengan kondisi masih badge dasar. Akan tetapi yang dipetik adalah makin dekat dengamu nak. Semoga mama bisa menuntunmu dengan baik. Semoga amanah ini selalu bisa terjaga ya nak. Aamiin ya rabbal alamin.

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#AliranRasa
#GameLevel3
#KuliahBunsayIIP



Sabtu, 20 Januari 2018

Level 3 Day 10 Challenge: Melatih Kemampuan Meminta Maaf dan Mengakui Kesalahan

Assalamualaikum

Day 10 (out of 0 days left)

Challenge
Melatih Kemampuan Meminta Maaf dan Mengakui Kesalahan

Sudah beberapa hari kemarin aku kurang memiliki waktu tidur yang berkualitas. Hari-hari aku hanya tidur 2 hingga 3 jam. Ada beberapa laporan yang harus aku susun dengan deadline yang sudah membuntut.

Nah, per hari ini aku pun harus bekerja pagi hingga siang. Sempat pulang sebentar untuk istirahat, kemudian melanjutkan kembali untuk memberikan sesi konseling mulai sore hingga menjelang malam.

Pulang siang hari di sela-sela break tersebut, aku sempat mengalami insiden. Aku sudah paham kalau sedang merasa lelah larinya ya bawaannya mudah emosi. Aku pun sudah perkiraan harus tahan emosi nih kalau ada apa-apa.

Heemm...tapi justru pas lagi kondisi begini toh ya cobaannya malah ada aja. Anakku sempat merengek-rengek untuk minta es krim. Yaa...es krim si makanan enak yang memang menggoda bagi si anakku. Hanya saja karena lagi musim sakit, aku pun melarang dengan mengatakan tidak. Ia sempat memaksa beberapa kali dengan tindakan menghentak-hentakkan badannya padaku. Aku kesakitan dan sempat memanas. Aku pun mengeluarkan nada tinggi menunjukkan amarah padanya.

Aku mengatakan padanya, "CILLA NGERTI GAK SSIIHH...MAMA TUH KAN CAPEK! MAMA GAK MAAUU...". Aku menyesal...Kalau diingat-ingat wajah kagetnya saat mendengarku rasanya tak terbayangkan. Aku tahu pada detik itu aku salah. Aku memang tak terbiasa untuk marah-marah padanya. Jadi, teriakan atau nada tinggi jadi suatu terapi kejut baginya.

Aku menutup mukaku dengan tangan. Aku menyesal dan aku diam. Aku berusaha mengendalikan agar tidak lagi keluar kata-kata saat aku tengah emosi.

Duh, kalau lihat wajah anakku dan perilakunya yang berusaha untuk merayuku hati ini teriris-iris rasanya. Ia pun berupaya memgang tanganku. Ia juga mengatakan, "Ma...ma...minta maaf".

Ketika pulang di malam hari setelah sesi konseling, aku pun sempat mendekat padanya. Aku ajak dia bicara. Aku mengatakan padanya bahwa aku minta maaf. Ia pun melakukan hal yang sama. Disitu aku pangku dirinya dan kupeluk. Aku pun sembari mengajaknya diskusi tentang yang terjadi hari ini. Aku bahas apa yang ia rasakan ketika mamanya marah. Lalu aku mengatakan apakah hal itu baik atau buruk. Aku pun mengulas ketika dia marah apakah hal itu baik atau buruk. Ia pun mendengarkan dan merespon diskusi ini dengan cukup baik.

Melalui ini semua, aku ingin menunjukkan bahwa aku pun manusia biasa. Adakalanya aku pernah melakukan kesalahan bahkan sebagai orang tua. Ketika salah, aku pun meminta maaf padanya. Lalu kami diskusikan tentang perilaku baik dan buruk. Hasil diskusi ini berjalan lancar. Aku pun harus menerapkan pada diri tentang menahan diri ketika lelah. Minta ijin padanya untuk rehat sejenak.

Heemm...Naak...lihat wajahmu kaget mama sedih. Lihat upayamu merayu mama, bikin mama terenyuh...Aku selalu akan bangga pada anakku. Peluk selalu untukmu Nak...

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_10
#kuliahbunsayiip3
#games_level_3
#kami_bisa

Rabu, 17 Januari 2018

Level 3 Day 9 Challenge: Menjenguk Uti

Assalamualaikum

Day 9 (out of 2 days left)

Menjenguk Uti

Heem...ternyata games level 3 juga harus menghadapi beberapa tantangan nih. Mau tidak mau aku harus merelakan tidak mendapatkan 15 tugas untuk dikumpulkan. Sedih...padahal sudah setting target segala. Tapi sekali lagi, target terpaksa tidak memenuhi. Well, setidaknya sampai pada persyaratan minimal 10 tugas aku rasa. Hehehe...

Kali ini aku dan Cilla memiliki tantangan untuk pergi ke rumah utinya. Uti disini panggilan untuk ibu suami. Uti Cilla lagi sakit demam tinggi. Sudah berjalan hari keempat kemarin itu. Aku pun di sela-sela waktu memutuskan bertandang sembari membawa buah tangan.

Awalnya Cilla menolak lebih karena ada temannya saat itu yang sedang mengajaknya bermain. Hanya saja, aku berusaha mengajaknya bicara bahwa Uti sedang sakit dan ia pasti senang kalau Cilla hadir disana. Ia sempat mengatakan tidak mau. Ia masih ingin bermain. Aku pun tidak bisa lama-lama membujuknya karena harus membeli buah-buahan untuk dibawa. Aku pikir nanti setelah plg dari membeli buah bisa membujuknya.

Setelah selesai beli buah dan kembali ke rumah, aku kaget bahwa dia justru minta pergi ke rumah Utinya. Hehehe ternyata kata adik ipar, ia dan kakak sepupunya sempat berkelahi. Ia pun memutuskan ikut mamanya pergi tanpa harus dibujuk. Hehehe...

Aku dan Cilla naik Go-Car karena hari hujan. Bahkan Depok deras hujannya. Ketika sampai disana ia menemani Uti boboan di sampingnya. Hahaha...semoga kehadiran cucu bisa menghibur Uti ya. Well, aku bangga Cilla...ada kepekaan yang terasah ketika melihat Utinya sakit. Meski ia masih ada saat-saatnya bermain. Setelah menjenguk Uti aku pun mengatakan terima kasih Cilla sembari ia mengantuk.

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_9
#games_level_3
#kuliahbunsayiip3
#kami_bisa

Jumat, 12 Januari 2018

Level 3 Day 8 Challenge: Hari Ini, Sekarang, Besok

Assalamualaikum

Day 8 (out of 9 days left)

Challenge
Hari Ini, Sekarang, Besok

Nah kebetulan ketika sedang berbincang denganku, Cilla sempat melakukan kekeliruan akan konsep waktu. Ia masih mengalami kebingungan terkait konsep hari ini, sekarang, nanti, besok. Semua masih campur aduk dan kerap tertukar maksudnya.

Oke, selagi dia membahas soal waktu aku akan menyelipkan sekalian pengembangan kecerdasan intelektual terkait konsep waktu. Dengan tindak segera membenarkan kekeliruan konsep anak akan mampu menjawab kebutuhan langsung pengetahuan yang perlu diperbaiki. Jadi memang momentumnya pas dan terkesan tidak terlalu memaksakan dalam pembelajaran

Pembicaraan sambil boncengan motor pulang ke rumah

"Mama aku hari ini sekolah gak?", hal yang ia tanyakan padaku dalam perjalanan pulang dan itu sudah masuk sore mau ke malam. Aku pun menjawab, "Hari ini kan kamu sekolah Cilla".
"Iya aku sekolah ga sekarang?"
"Ehm Cilla sekarang tidak sekolah. Saat ini kita lagi mau pulang kan. Hari ini Cilla sekolah tapi itu tadi pagi. Kan sekarang sudah mau malam".
"Ooo...berarti aku besok sekolah?"
"Besok ya gak sekolah. Besok kan hari apa?"
"Hari..."
"Besok hari Sabtu. Kalau Sabtu masuk sekolah gak?"
"Sabtu ehm..."
"Nah kalau Sabtu dan Minggu kita libur. Kalau libur sekolah gak?"
"Gak ma", jawabnya lantang.
"Nah coba hari ada apa aja?"
-sempat terdiam-
Aku pun coba memancing Cilla dengan nyanyian, "Senin..."
Dia pun langsung bernyanyi lancar," Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, Minggu itu nama-nama hari".
"Nah pintar...kita masuk Senin ya."
"Iya ma".

Itu dia intermezzo sore menjelang malam di boncengan motor perjalanan menuju rumah. Secuil bahasan yang harapannya dapat memperbaiki konsep yang dimiliki. Nah ini harus diulang beberapa kali hingga konsep akan waktu menjadi lebih matang. Tapi untuk besok target kembali melanjutkan belajar huruf yang tertunda hehehe...

Belajar itu gak harus saat sangat serius ataupun terencana. Belajar itu ada juga di momen yang tepat saat anak yang mulai dahulu untuk membahasnya. Mari buat belajar anak menjadi menyenangkan dan ia suka belajar hal baru. Rasa penasaran dan pertanyaan akan membuatnya mencari tahu dan belajar hal baru.

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_8
#kuliahbunsayiip3
#games_level_3
#kami_bisa

Kamis, 11 Januari 2018

Level 3 Day 7 Kepekaan

Assalamualaikum

Day 7 (out of 10 days left)


Challenge
Kepekaan

Kemarin aku pun ketiduran walhasil dari nemenin anak tidur juga masih capek urusan kemarin. Mau tidak mau berarti lewat sehari. Padahal yang kemarin itu adalah hal yang cukup menggembirakan untuk diceritakan.

Malam kemarin sampai di rumah, Cilla tampak sangat ceria mengatakan kepada mamanya bahwa rumah harus dibereskan. Aku padahal tidak mengajaknya untuk bantu rapihkan rumah yang masih berantakan. Maklum balada pindahan belum selesai berberes.

Ia malah yang mengawali dengan kata-kata untuk membereskan rumah dan bergerak terlebih dahulu. Ia sigap mengambil beberapa gelas dan perlatan makan lainnya yang masih terletak di dalam dus. Kemudian menaruh barang yang telah ia ambil ke dalam lemari piring. Bolak-balik ia lakukan itu.

Terlihat sembari gembira ia mengatur beberapa gelas dan peralatan lainnya sesuai dengan keinginannya. Ya Allah takjub banget ya dengan tingkah anakku ini. Aku benar-benar merasa terharu dengan lakunya yang baik dan peka dengan kondisi mamanya.

Ia tahu mamanya masih belum selesai membereskan perlatan kecil-kecil peer dari pindahan rumah. Ia tahu bahwa mamanya tidak mungkin menyelesaikan pekerjaan ini sendiri (note: suami sedang asik bekerja). Sayangku...Di tengah lelah yang aku rasakan, ada rasa bangga dan haru pada anakku ini. Allah mengirimkan malaikat kecil, dia yang selalu ada ketika aku butuhkan.

Alhamdulillah...sejauh ini yang aku lakukan adalah mengerjakan sendiri tanpa memaksanya untuk membantuku. Ia melihat dan ia merasakan. Aku pun sempat beberapa kali mengatakan saat kami santai berdua...coba lihat dan pelajari apa yang dirasakan oleh mamanya. Aku berharap dia belajar untuk memahami situasi dan memberikan respon tepat tanpa diminta.

Aku pun mengatakan padanya saat merubah susunan beberapa peralatan sebagai tanda aku mengakui hasil karyanya terkait tata letak dan memberikan masukan hingga ia setuju. Ia pun setuju saat aku minta mengubah posisi peralatan dalam lemari piring. Setelah beberapa hal telah beres aku mengatakan bahwa aku bangga padanya sembari mengelus rambutnya.

Aku bangga, aku sayang anakku

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_7
#kuliahbunsayiip3
#games_level_3
#kami_bisa

Selasa, 09 Januari 2018

Level 3 Day 6 Challenge: Menyelipkan Kecerdasan Emosional

Assalamualaikum

Day 6 (out of 11 days left)

Challenge
Menyelipkan Kecerdasan Emosional

Heem...sekarang gantian Cilla yang muntah2. Kemarin sempat mamanya yang diare2. Meskipun begitu, aku gak pantang menyerah. Aku tetap menyelipkan kecerdasan emosional yang harus aku asah di tengah-tengah anakku mengalami kondisi kurang sehat. Aku pun mencoba meningkatkan kemampuan empatinya terhadap kondisi orang lain dan sabar.

Ketika hari sudah malam, aku pun berusaha untuk mengajaknya bicara sejenak sembari mengelus punggungnya. "Cilla, mama hari ini lihat sendiri kan kalau mama selalu ada buat Cilla di saat Cilla sakit. Mama masakin yang Cilla mau, mama beliin makanan yang Cilla mau, mama elus, mama suapin obat itu semua karena mama sayang sama Cilla". Ia pun menjawab, "Iya ma". Aku meneruskan, "Cilla lihat kan mama sabar nanganin Cilla ketika Cilla sakit". Ia jawab, "Iya ma". Aku teruskan lagi, "Nah Cilla juga harus belajar sabar ya".

Aku tidak berupaya menciptakan situasi dimana aku memberikan kasih sayang untuk minta balasan pada diri buah hatiku. Dari pembicaraan di atas lebih ke arah harapan kelak ia pun juga merasakan bahwa orang tua juga merasakan apa yang dirasakan olehnya ketika dirinya sakit ingin diperhatikan. Aku pun memintanya mencontoh sikap yang aku berikan dengan memberikan respon yang tepat di saat yang dibutuhkan. Hal ini semoga bisa menumbuhkan kecerdasan emosional berupa kepekaannya terhadap situasi yang dirasakan oleh orang lain, dimulai dari orang terdekatnya. Meskipun aku bisa katakan bahwa Cilla merupakan anak yang peka terhadap kondisi sekitarnya. 

Begitu pula dengan kesabaran. Di usia 6 tahun, ia diharapkan sudah bisa melihat contoh nyata dan mendapatkan review dariku langsung tentang apa arti sabar dan apa manfaat yang bisa didapatkan dengan kesabaran yang telah diberikan olehku padanya saat ia membutuhkannya. Hal ini pun memiliki harapan ia bisa meniru apa yang kulakukan dan belajar sabar menahan emosi diri di saat yang tepat. Well, aku gak bisa lama-lama karena ini nyuri2 waktu. 

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_6
#kuliahbunsayiip3
#games_level_3
#kami_bisa

Senin, 08 Januari 2018

Level 3 Day 5 Challenge: Mewarnai Lagi

Assalamualaikum

Day 5 (out of 12 days left)

Challenge
Mewarnai Lagi

Hari ini episode mama kerja dan Cilla hari pertama masuk sekolah. Mau tak mau berangkat harus sangat pagi. Aku pun telah menyiapkan beberapa hal untuk keperluannya sekolah. Aku pun pamit tuk bekerja di hari ini.

Kegiatan pun berjalan lancar alhamdulillah tanpa harus ada keluhan terkait perut melilit. Hehehe...episode perut mulas tak berlanjut di hari ini. Cilla pun sekolah tidak merasa ada keluhan hari ini. So far lancar lah.

Hanya saja, rumah masih belum beres dan aku maupun Cilla harus mengerjakan proyek bersama agak malam. Hari ini Cilla mewarnai lagi huruf K hingga N. Lagi-lagi ia mewarnai pelangi untuk hurufnya. Aku pun sembari menyebutkan serta menanyakan kembali huruf-huruf yang ia warnai tersebut. Belum mulus sekali sih, tapi setidaknya aku senang ia sudah mau mengenal huruf tiap harinya. Way the go Cilla.

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_5
#kami_bisa
#kuliahbunsayiip3
#games_level_3

Minggu, 07 Januari 2018

Level 3 Day 4 Challenge: Review Huruf (Edisi Lelah)

Assalamualaikum

Day 4 (out of 13 days challenge)


Challenge
Review Huruf (Edisi Lelah)

Hari ini aku masih harus membereskan beberapa barang yang baru saja "mendarat" beberapa hari yang lalu. Urusan berberes rumah apalagi untuk barang yang "printilan" justru cukup menguras tenaga. Belum lagi tambahan kondisi perut yang sedang tidak bersahabat membuatku sering rebahan. Kondisi fisik baru membaik setelah agak malam. Daan...Cilla pun terpaksa melanjutkan tantangan kami di malam hari.

Aku pun memutuskan untuk melakukan hal sederhana dengan mereview huruf yang telah kami buat sebelumnya. Mulai dari huruf A hingga J. Hihi karena ia juga sudah mengantuk, dirinya beberapa kali salah menyebutkan ataupun becanda dengan sengaja salah menyebutkan. Aku pun mengatakan padanya bahwa tidak apa bercanda tapi kalau saat belajar kondisi santai tapi serius. Aku pun lebih banyak memberi tahu huruf2 yang telah dikerjakan, lebih kepada refresh ulang. Saat mulutnya sudah mulai menganga sambil meringis ngantuk, aku pun menyudahi sesi belajar kami hari ini. Setidaknya memiliki harapan review ini membantunya untuk mengingat kembali yang kemarin sudah kami kerjakan. Kerap latihan akan membuatmu terbiasa ya Nak. Sayang kamu Cilla.

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke4
#kuliahbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Sabtu, 06 Januari 2018

Level 3 Day 3 Challenge: Huruf Pelangi

Assalamualaikum

Day 3 (out of 14 days left)

Challenge
Huruf Pelangi

Hari ini terpaksa mengajarkan anak untuk mewarnai huruf malam hari. Pagi hari mamanya harus kerja dulu nak hihi...

Dan huruf hari ini adalah huruf Pelangi kata Cilla. Ia sengaja mewarnai dengan warna yang beragam. Hal ini beda dengan hari sebelumnya yang hanya menggunakan warna biru. Hihi...

Mama bangga nak sama kamu. Meski sudah malam tapi semangat belajarnya tidak pupus. Yeaaay...tapi kali ini ketika mewarnai ia tidak ingin menyebutkan hurufnya. Ia beralasan tidak tahu hehehe...mungkin karena sudah malam juga. Duh maafkan mama yaa...

Berikut penampakannya ya flash card huruf home made ala Cilla...

Ini saat dapat inspirasi pelangi

😘 naaak have fun ya while learning...
Menggunting esok hari yaaa hihihi


This is what I called rainbow 😍


Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke3
#kuliahbunsayiip
#game_level_3
#kami_bisa

Jumat, 05 Januari 2018

Level 3 Day 2 Challenge: Sambungan Proyek

Assalamualaikum

Day 2 (out of 15 days left)

Challenge
Sambungan Proyek

Menyambung yang hari pertama, akhirnya kami pun kembali melakukan aktivitas gunting2 dan mewarnai huruf yang akan ditempel pada karton nantinya. Berikut beberapa momen yang berhasil ditangkap untuk kegiatannya:

BAGIAN MEWARNAI


BAGIAN MENGGUNTING



Nah ini peristiwa ketika menggunting menyebabkan kaki huruf A tergunting


Hehehe...dia pun saat melakukan aktivitasnya juga sembari diminta menunjuk mana yang huruf A mana yang huruf F dan seterusnya beberapa kali. Kebetulan anakku yang kinestetik ini jadi bisa memeragakan belajar hurufnya ya...yeay...

Well, ini untuk hari kedua stay tune untuk kegiatan huruf berikutnya sembari menyiapkan alas tebalnya hehehe...proyek akan tetap berlangsung...

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_2
#kelasbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa

Kamis, 04 Januari 2018

Level 3 Day 1 Challenge: Pengenalan Proyek Kecerdasan

Assalamualaikum

Day 1 (out of 16 days left)

Challenge
Pengenalan Proyek Kecerdasan

Hari ini memang jackpot. Saya harus melalui sakit kepala yang nyut2an secara awal masuk masa menstruasi. Selain itu, aku pun ada urusan pindahan rumah yang memakan waktu, energi, maupun pikiran. Jadi tambah wow aja deh urusan di hari ini.

Rasanya memang di setiap level game berbeda aku akan mendapatkan tantangan tersendiri yang harus dihadapi dan tidak ada kaitan langsung dengan kegiatan kelas Bunsay. Uww...makin menantang banget deh kalau menghadapi tanrangan games dari IIP. Hihihi...Heem...mungkin ini yang dimaksud bumbu kehidupan. Bisa jadi biar makin setrong.

Well, di sela2 sakit kepala dan urusan pindahan rumah aku sempat ngobrol dengan si cilik. Yak karena anak baru satu si cimil Cilla, maka dialah pasangan duet tantangan kali ini. Untuk usianya yang masuk 6 tahun, aku pun ingin menajamkan kecerdasan bahasanya.

Kecerdasan bahasa merupakan modalitas utama untuk bisa menangkap informasi dan wawasan dengan lebih cepat. Aku pun merasa di usia yang sudah mau menginjak bangku sekolah dasar, neng Cilla perlu diberi stimulus bahasa yang tepat.

Nah, ini dia Pe-er besarnya. Cilla tidak suka belajar menulis ataupun membaca. Dari kemarin mulai dari buku mewarnai huruf, tempelan magnet huruf, poster huruf tak membuatnya bergeming tuk suka belajar huruf. Aku rasa memang dia belum ada minat ke arah sana. Aku pun selama ini tidak mencoba memaksa. Di sekolah pun, aku tidak memaksa gurunya untuk mengajari juga. Aku tetap ingin membuat Cilla merasa bahwa sekolah itu bukan paksaan tapi belajar dengan rasa senang.

Tapi, itu bukan berarti ia tidak menerima stimulus itu. Ia tetap harus kenal huruf dan menyadari tentang keberadaan huruf yang berfaedah. Ia sempat mengatakan, "Kalau sudah besar, aku ingin bantu mama kerja". Nah aku pun mengatakan padanya bahwa ia bisa belajar membantu mamanya dari sekarang. Aku minta dia untuk "meeting" tentang proyek tantangan ini. "Nak, bagaimana kalau kita belajar huruf tapi kita buat kartu sendiri yang bisa ditempel-tempel". Ia pun merespon, "Kayak gimana itu ma?". Aku pun mengatakan rencana besar bahwa kita berdua akan membuat kartu yang diwarnai". Ia pun langsung berteriak girang, "Mau mau mau!"

Aku ambil kertas HVS kosong. Aku lipat menjadi beberapa bagian sama rata. Aku buat huruf dengan pulpen biasa, huruf besar maupun kecil. Mulai dari huruf "A" hingga "E". Hanya saja, proyek kami harus terhenti di tengah jalan. Karena harus lanjut mengerjakan kegiatan pindahan. Mau tidak mau bersambung ke episode besok.

Uggh...senangnya menemukan proyek menggali kecerdasan bahasa. Semoga kali ini kamu bisa cinta bahasa ya nak. Bukan sekedar belajar tp sayang juga dengan proses belajar. Yah segitu dulu hari pertama yang cukup lelah ini. Kita berjumpa di waktu berbeda 😄

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke1
# kuliahbunsayiip3
#game_level_3
#kami_bisa