Sabtu, 20 Januari 2018

Level 3 Day 10 Challenge: Melatih Kemampuan Meminta Maaf dan Mengakui Kesalahan

Assalamualaikum

Day 10 (out of 0 days left)

Challenge
Melatih Kemampuan Meminta Maaf dan Mengakui Kesalahan

Sudah beberapa hari kemarin aku kurang memiliki waktu tidur yang berkualitas. Hari-hari aku hanya tidur 2 hingga 3 jam. Ada beberapa laporan yang harus aku susun dengan deadline yang sudah membuntut.

Nah, per hari ini aku pun harus bekerja pagi hingga siang. Sempat pulang sebentar untuk istirahat, kemudian melanjutkan kembali untuk memberikan sesi konseling mulai sore hingga menjelang malam.

Pulang siang hari di sela-sela break tersebut, aku sempat mengalami insiden. Aku sudah paham kalau sedang merasa lelah larinya ya bawaannya mudah emosi. Aku pun sudah perkiraan harus tahan emosi nih kalau ada apa-apa.

Heemm...tapi justru pas lagi kondisi begini toh ya cobaannya malah ada aja. Anakku sempat merengek-rengek untuk minta es krim. Yaa...es krim si makanan enak yang memang menggoda bagi si anakku. Hanya saja karena lagi musim sakit, aku pun melarang dengan mengatakan tidak. Ia sempat memaksa beberapa kali dengan tindakan menghentak-hentakkan badannya padaku. Aku kesakitan dan sempat memanas. Aku pun mengeluarkan nada tinggi menunjukkan amarah padanya.

Aku mengatakan padanya, "CILLA NGERTI GAK SSIIHH...MAMA TUH KAN CAPEK! MAMA GAK MAAUU...". Aku menyesal...Kalau diingat-ingat wajah kagetnya saat mendengarku rasanya tak terbayangkan. Aku tahu pada detik itu aku salah. Aku memang tak terbiasa untuk marah-marah padanya. Jadi, teriakan atau nada tinggi jadi suatu terapi kejut baginya.

Aku menutup mukaku dengan tangan. Aku menyesal dan aku diam. Aku berusaha mengendalikan agar tidak lagi keluar kata-kata saat aku tengah emosi.

Duh, kalau lihat wajah anakku dan perilakunya yang berusaha untuk merayuku hati ini teriris-iris rasanya. Ia pun berupaya memgang tanganku. Ia juga mengatakan, "Ma...ma...minta maaf".

Ketika pulang di malam hari setelah sesi konseling, aku pun sempat mendekat padanya. Aku ajak dia bicara. Aku mengatakan padanya bahwa aku minta maaf. Ia pun melakukan hal yang sama. Disitu aku pangku dirinya dan kupeluk. Aku pun sembari mengajaknya diskusi tentang yang terjadi hari ini. Aku bahas apa yang ia rasakan ketika mamanya marah. Lalu aku mengatakan apakah hal itu baik atau buruk. Aku pun mengulas ketika dia marah apakah hal itu baik atau buruk. Ia pun mendengarkan dan merespon diskusi ini dengan cukup baik.

Melalui ini semua, aku ingin menunjukkan bahwa aku pun manusia biasa. Adakalanya aku pernah melakukan kesalahan bahkan sebagai orang tua. Ketika salah, aku pun meminta maaf padanya. Lalu kami diskusikan tentang perilaku baik dan buruk. Hasil diskusi ini berjalan lancar. Aku pun harus menerapkan pada diri tentang menahan diri ketika lelah. Minta ijin padanya untuk rehat sejenak.

Heemm...Naak...lihat wajahmu kaget mama sedih. Lihat upayamu merayu mama, bikin mama terenyuh...Aku selalu akan bangga pada anakku. Peluk selalu untukmu Nak...

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#tantangan_hari_ke_10
#kuliahbunsayiip3
#games_level_3
#kami_bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar