Jumat, 15 Desember 2017

Level 2 Day 12 Challenge: Waktu Berdetik Itu Berharga

Assalamualaikum

Day 12 (out of 3 days left)

Selasa, 12 Desember 2017

Challenge
Waktu Berdetik Itu Berharga

Anakku memang lahir dengan salah satu fitrahnya adalah menjadi kritis. Karena memang dibiasakan untuk diajak berbicara mengenai jadwal kerjaku keesokan harinya, ia pun juga terbiasa untuk sudah wanti-wanti menanyakan pada mamanya apakah akan ada jadwal untuk bekerja di esok harinya ataupun bahkan beberapa hari sebelumnya. Disini mungkin aku bisa menyelipkan kepadanya bekal akan mengatur waktu secara lebih efektif. Akan tetapi, aku sendiri merasa belum sempat untuk memberikan pemahaman akan hal tersebut.


Malam sebelumnya aku sudah berbicara dengan Cilla bahwa akan ada jadwal lagi untuk hari Selasa maupun esok hari, Rabu. Ia sempat sudah mulai menunjukkan muka masam. Ia juga mengatakan mengapa mamanya harus bekerja. Aku selalu berusaha untuk mengajak bicara Cilla bahwa hal tersebut dilakukan untuk membantu uang sekolah Cilla. Pada dasarnya, memang kondisi ekonomi keluarga kami sedang mengalami penurunan yang membuat kami pun mau tidak mau menata ulang jadwal dan tindakan yang harus dilakukan agar nantinya bisa menopang pendidikan Cilla. Alhamdulillah meski ia sendiri tidak terlalu setuju dengan kondisi aku yang kerap bekerja, ia tetap mengikuti kondisi bahwa nantinya ia tidak diantar-jemput oleh mamanya. 

Seperti hari sebelumnya, ia mampu bangun pagi. Ia pun secara mandiri mempersiapkan dirinya dari mulai mandi sendiri, handukan sendiri, memakai seragam sekolah sendiri, maupun sisiran sendiri. Untuk sisiran memang hal yang baru untuk ia lakukan secara mandiri. Akan tetapi, ia terlihat mantap memegang gagang sisir dan berusahaa untuk menyisir setiap bagian rambut yang bisa ia gapai. Itu pun terlihat rapih. Aku pun mengatakan padanya bahwa Cilla cerdas mama bangga padanya. Aku berupaya menyusuri kembali sisiran rambutnya dan hasilnya pun ia benar-benar bisa menyisir cukup rapih untuk seorang pemula.

Ketika aku pulang kerja pun, aku yang masih dalam kondisi lelah berusaha untuk menerima sambutan Cilla ketika aku masuk ke rumah. Ia memeluk mamanya erat dan aku pun membalasnya dengan mengatakan, "Uuuhhh sayang. Mama sayang Cilla". Ekspresi ini aku usahakan sepositif mungkin membuat dia merasa bahwa dirinya adalah hal yang penting meski harus aku tinggal bekerja. Well, besok harus ada lagi petualang baginya untuk tidak diantar-jemput oleh mamanya. Semangat ya nak. Aku tahu Allah SWT memberikan tantangan ini untuk membuat kita menjadi lebih kuat. Aku pun ingin kau tahu bahwa mama selalu ada untuk melalui semua ini bersama.

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#harike12
#tantangan10hari
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar