Jumat, 15 Desember 2017

Level 2 Day 15 Challenge: Fun Bubble

Assalamualaikum

Day 15 (the last round of level 2)

Jum'at, 15 Desember 2017

Challenge
Fun Bubble

Yeaaay...Ding ding...final day of level 2 games. Hela dan hembus napas dengan lega. Di tengah-tengah aku sempat pesimis apakah bisa aku selesaikan dengan baik. Bahkan ada momen dimana aku menulis untuk menurunkan target dari 15 tulisan tugas menjadi hanya 10 saja. Hemmm...sempet pesimis oh pesimis. Tapi dari beberapa rangkaian kejadian yang ada, aku seperti diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Dibalik kesulitan selalu akan ada kemudahan. when there's a will there's a way. target yang tadinya hanya yakin tercapai 10 tugas menjadi tembus di angka 15. Alhamdulillah...

Jujur saja, jadwalku di bulan Desember ini lebih berserakan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Mana lagi episode "baper" dan fisik terkuras karena banyak hal yang tampaknya masih sulit untuk diterima akal dan pikiran. Tapi, mau ngomong apa kuasa Ilahi yang Maha Penguasa mengendalikan segala ciptaan-Nya di dunia. Ia yang paling tahu hal yang terbaik untuk kita. 

Setelah beberapa episode drama yang aku lalui mulai awal Desember, aku pun mulai menemui seperti titik agak terang terhitung beberapa hari ini. Aku mulai mencoba berdamai dengan beberapa hal yang aku pikir sudahlah merupakan ketetapan-Nya. Meski agak terseret-seret tapi aku tetap memiliki niat kuat menyelesaikan semua tugas dengan sebaik mungkin. Semoga bisa ya Allah.

Aku pun mulai evaluasi diri lagi apakah hal-hal yang aku lakukan ini sesuai dengan amanah ataupun fitrah. Pergulatan ini sebenarnya sudah agak lama dan masih belum ada "cerah"-nya. Aku ingin tetap berkiprah di bidangku meski pada dasarnya tidak juga meninggalkan amanah pada anakku maupun suamiku. Sedangkan secara himpitan ekonomi mengharuskan aku juga mencari pendapatan untuk dukungan sekolah anak. Pilihan sulit tapi harus ditelusuri lagi. 

Kemarin pun aku merasa bahwa kualitas waktuku ketika bersama dengan anak belum benar-benar tepat. Aku ingin bisa menciptakan waktu belajar dari beberapa aspek tapi juga merupakan quality time baginya. Ketika bu Sapti (founder IIP) sempat hadir di acara wisuda matrikulasi Depok, ia pun mengatakan bahwa binar-binarnya adalah pada anak-anak. Aku pun merasa sehati dengan kata-kata itu. Cintaku, semangat hidupku adalah ketika aku bersama dengan Cilla. Tapi di sisi lain, aku pun senang berbagi manfaat dengan orang di sekitarku. Tapi, kan yang harus aku perbaiki dari dalam dulu baru akan melingkar ke luar. Bukankah begitu? 

Aku pun sempat agak merasa bersalah dengan kondisi beberapa hari kerja, meminta dia untuk belajar kemandirian, tapi juga aku belum ada sharing hati ke hati untuk menjaga kontak batin kami. Kemarin akhirnya aku yang mengalami tantangan fisik mesin cuci yang tengah rusak akhirnya mengucek baju sendiri. Ketika dalam masa proses tersebut, ia pun datang padaku dan menawarkan bantuan darinya. Aku pun mengiyakan dengan bulatnya. Aku rasa ini waktu fun yang bisa mengajarkannya sedikit tentang kemandirian. 

Pada bak pink tempat menyimpan baju-baju yang hendak dikucek, aku pun memberikan padanya beberapa pakaian kecil untuk dikucek olehnya. Hahaha...kuceknya lebih ke arah icik-icik yang tidak terlalu kuat. Ia pun memeras ala kadarnya dan menaruh pakaian kecil tersebut ke arah ember yang diperuntukkan bilasan pertama. Ia pun kemudian meraih beberapa pakaian kecil terburu-buru dan mengucek ala kadar baru memasukkan ke ember bilasan berikutnya tersebut. Aku pun mengatakan, "Walah Cilla ini jadi berbusa deh. Ayo coba masukkan dalam kondisi terperas dong hahaha....", sembari menunjuk bak yang harusnya jadi tempat bilasan tapi sudah mulai berisi banyak busa. Hahaha...tapi aku pun tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Yang aku hargai adalah proses belajarnya. Ketika ada kesalahan di tengah-tengah proses itu, aku anggap sebagai bonus.

Proses belajar kemandirian ini ditutup dengan dirinya yang ternyata lebih banyak bermain busa pada ember pink sembari menirukan gaya "peppa pig". Hahahaha....ceria hati ini. Pekerjaan yang bisa dibilang berat menjadi lebih mudah dengan keceriaan Cilla. Meski neneknya bolak-balik bilang Cilla tidak boleh main air, tapi ia tetap bermain air dan aku pun membiarkannya. Masalah baju basah bisa diganti nantinya. Hihihi...Biar dia tahu bahwa belajar itu tidak harus berakhir serius. Tapi proses belajar adalah untuk manfaat dan kesenangan baginya. Well, Cilla let's have fun bubble!

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#harike-15
#tantangan10hari
#level2
#kuliahbunsayiip
#melatihkemandirian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar