Rabu, 15 November 2017

Day 14 Challenge: 7000 Kata

Day 14 (out of 3 days left)

Assalamualaikum

Challenge
7000 Kata

Kerap kali memang aku dan pak misu berselisih pendapat. Aku pengennya A sedangkan pak misu maunya B atau Z. Aku punya keinginan seperti ini sedangkan pak misu punya keinginan yang berbeda. Rasanya kok mau ditarik ke arah mana pun tidak akan pernah sama. Sempat berpikir salah dimana ya? Apa memang kita ini tidak bisa jalan bersama?

Setelah mendapatkan cemilan "crunchy" di kelas Bunda Sayang IIP (Institut Ibu Profesional) batch 3 untuk wilayah Depok, terpecahkan sudah. Misteri yang menyelimuti ini semua. Perbedaan penggunaan otak pada laki-laki maupun perempuan.

Sebenarnya sudah sempat mempelajari fungsi otak dulu jaman kuliah yang notabene sudah cukup lama hehehe...Tapi kalau itu ada kaitannya dengan perbedaan mencolok perilaku pria dan wanita wawasanku belum sejauh itu. Kalau tidak salah, Dr. Aisyah Dahlan juga baru mengetahui soal ini pada tahun 2006.

Perbedaan penggunaan otak antara dua jenis kelamin berbeda menjadi penyebab perbedaan yang mendasar dan tidak sedikit menyebabkan perselisihan dalam rumah tangga. Akupun begitu. Sebut saja 7000 kata. Aku baru tahu bahwa laki-laki akan memgeluarkan hanya 7000 kata dalam sehari dibandingkan perempuan yang bisa mencapai 20.000 kata. Perbedaan jumlah yang signifikan. Ini bukan salah mereka, hanya pada fitrahnya Allah SWT memberikan mereka penggunaan yang berbeda pada otak bahasa mereka. Mereka pada dasarnya diciptakan untuk bisa fokus pada penyelesaian masalah ketimbang berbicara. Sedangkan perempuan bisa sembari menyelesaikan beberapa hal dengan berbicara banyak hal.

Aku mengalami kontra dimana diri aktif untuk berbicara dan memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk berbicara dan didengarkan sedangkan suami sangat irit bicara. Ia terkesan seperti tidak mendengarkan aku dan pelit respon. hehehe... Aku suka berpikiran negatif, "Ini pak misu tuh dengerin aku gak sih. Apa dia sengaja ya cuek. Udah gak sayang kalik ya".

But...itu cuma di dalam pikiran saja. Menurut Dr. Aisyah Dahlan dalam penuturannya, "Corpus colosum" pada pria sangat tipis menyebabkan mereka tidak mudah untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus. Mereka cenderung fokus pada penyelesaian masalah. Hal ini yang membuat para pria terkesan cuek, tidak peka terhadap wanita. Ketika fokus pendengaran mereka menurun bukan berkurang. So, fitrahnya mereka untuk tidak bisa mendengarkan lama-lama. Ataupun berbicara panjang lebar tidak pakai inti.

Oke. Ini berarti aku seringkali berada di pemikiran yang salah. Kenapa harus memaksakan pak misu untuk mengikuti apa yang aku mau. Aku seolah berharap dia bisa jadi seperti diri kita yang jelas pada fitrahnya beda. Aku pun menikah dengannya untuk menerima dia apa adanya bukan.

Perbedaan tetap bisa disatukan melalui kompromi. Antara kami harus ada kesepakatan. Aku pun harus melihat situasi dan bersikap lebih menghargai perbedaan. Yang biasanya berkoar tentang toleransi yang lebih luas, kenapa tidak bisa bertoleransi pada suami sendiri. Hal itu pun harus sering terjadi dengan sempitnya waktu kami untuk bisa bertemu, aku harus menggunakan waktu untuk lebih banyak memahami dan berkomunikasi melalui sudut pandangnya.

Per hari ini aku sempat komunikasi via telepon. Aku bertanya tentang perkembangan kerjanya yang kemarin sempat mengalami hambatan. Ia pun menjawab dengan lembut (kalau aku bilang lembut bukan dengan nada yang "melambai" ya hehehe, tapi jawaban lebih panjang bukan singkat). Aku coba tanya seperlunya karena takut mengganggu kerja pak misu. Meski singkat setidaknya pesan yang ingin disampaikan adalah aku perhatian padanya. Kalaupun pesan tidak sampai yang penting menunjukkan upaya membangun komunikasi produktif. Hal positif selalu membuatku yakin untuk membuahkan hasil yang juga positif. Singkat pembicaraan kami, tapi setidaknya ada kurang dari 7000 kata. Tidak terlalu berat untuk sebuah komunikasi tapi diharapkan berkesan. Itupun semoga bisa menjadi kenangan indah buat kami saat nanti berada diatas 55 tahun. Hehehe...

Itulah si 7000 kata yang aku coba pahami dari pak misu. Memantaskan diri untuk mencapai surga Illahi. Nanti coba senyum 10 menit ketika menyambut pak misu ya. Biar "ngademin" bagi pak misu. Kan itu juga komunikasi non verbal hehehe...

Wassalamualaikum

Deeblue (Widita)

#hari14
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar