Assalamualaikum
Day 10 (out of 0 day left)
Challenge
Review kelompok 10 Pendidikan Fitrah Seksualitas oleh Single Mom
Mak, kita semua tahu bahwa pendidikan utama adalah dari
rumah, STRONG FROM HOME! Dari Ayah dan Ibu lah anak-anak diberikan pendidikan
bagaimana ciri-ciri lelaki sejati dan perempuan sejati, bagaimana seorang
lelaki harus bersikap, bagaimana perempuan harus berperangai.
Dari Ayah dan Ibu lah dikisahkan tentang kaum Nabi Luth yang
dahulu di azab Allah sehingga takkan timbul kaum homoseksual.
Dari Ayah dan Ibu lah tercipta suasana menyenangkan saat
bermain bersama, berbincang bersama, makan bersama sehingga anak meningkat rasa
kasih sayang dan percaya dirinya, contoh terdekat dari keluarga Pak Dodik dan
Ibu Septi.
Tapi mak, kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi dalam
kehidupan kita, semuanya rahasia Allah.
Sebelum kami bahas aspek yang ingin kami kupas..
Ijinkan kami menyampaikan fakta menarik yang bisa kita
jadikan teladan dari ibu Septi dan pak
Dodik dalam mendampingi Enes, Ara, Elan..
Poin-poin berikut ini kami rasa sangat erat dengan tema kita
terutama tentang 'kehadiran' sosok orang tua dalam mematangkan pemahaman fitrah
seksualitas anak-anak sehingga anak-anak mantap dalam melangkah menggapai
impian karena sudah 'selesai' dengan dirinya..
Berikut rahasia kecil yang dimiliki keluarga bu Septi dan
pak Dodik, yaitu:
1. Anak-anak adalah jiwa yang merdeka, menghargai mereka
adalah suatu keniscayaan
2. Anak-anak sudah diajarkan tanggung jawab dan praktek
nyata sejak kecil melalui project. Seperti yang saya bilang tadi, di usia 9
tahun, anak-anak Ibu Septi sudah diwajibkan untuk punya project yang wajib
dilaksanakan. Mereka wajib presentasi kepada orang tua setiap minggu tentang
project tersebut.
3. Meja makan adalah sarana untuk diskusi. Di sana mereka
akan membicarakan tentang ‘kami’, tentang mereka saja, seperti sudah sukses
apa? Mau sukses apa? Kesalahan apa yang dilakukan? Oh ya, keluarga ini juga
punya prinsip, “kita boleh salah, yang tidak boleh itu adalah tidak belajar
dari kesalahan tersebut”. Bahkan mereka punya waktu untuk merayakan kesalahan
yang disebut dengan “false celebration”.
4. Rasulullah SAW sebagai role model.Kisah-kisah Rasul
diulas. Pada usia sekian Rasul sudah bisa begini, maka di usia sekian berarti
kita juga harus begitu. Karena alasan ini pula Enes memutuskan untuk kuliah di
Singapura, ia ingin hijrah seperti yang dicontohkan Rasulullah.Ia ingin pergi
ke suatu tempat di mana ia tidak dikenal sebagai anak dari orang tuanya yang
memang sudah terkenal hebat.
5. Mempunyai vision board dan vision talk. Mereka punya
gulungan mimpi yang dibawa ke mana-mana. Dalam setiap kesempatan bertemu dengan
orang-orang hebat, mereka akan share mimpi-mimpi mereka. Prinsip mimpi: Dream
it, share it, do it, grow it!
6. Selalu ditanamkan bahwa belajar itu untuk mencari ilmu,
bukan untuk mencari nilai
7. Mereka punya prinsip harus jadi entrepreneur. Bahkan sang
ayah pun keluar dari pekerjaannya di suatu bank dan membangun berbagai bisnis
bersama keluarga. Apa yang ia dapat selama bekerja ia terapkan di
bisnisnya.
8. Punya cara belajar yang unik. Selain belajar dengan cara
home schooling di mana Ibu sebagai pendidik, belajar dari buku dan berbagai
sumber, keluarga ini punya cara belajar yang disebut Nyantrik. Nyantrik adalah
proses belajar hebat dengan orang hebat. Anak-anak akan datang ke perusahaan
besar dan mengajukan diri menjadi karyawan magang. Jangan tanya magang jadi apa
ya, mereka magang jadi apa aja. Ngepel, membersihkan kamar mandi, apapun.Mereka
pun tidak meminta gaji.Yang penting, mereka diberi waktu 15 menit untuk
berdiskusi dengan pemimpin perusahaan atau seorang yang ahli setiap hari selama
magang.
9. Hal terpenting yang harus dibangun oleh sebuah keluarga
adalah kesamaan visi antara suami dan istri. That’s why milih jodoh itu harus
teliti. Hehe. Satu cinta belum tentu satu visi, tapi satu visi pasti satu cinta
10. Punya kurikulum yang keren, di mana fondasinya adalah
iman, akhlak, adab, dan bicara.
Bahasan single parent ini kita kerucutkan kepada Single Mom
ya mak.
Menjadi single mom adalah tantangan sekaligus keuntungan
besar jika dipahami secara mendalam. Dikatakan keuntungan karena di sana
terbentang amal yang sangat luas, karena seorang single mom juga harus mampu
berperan sebagai ayah bagi anak-anaknya, dan dikatakan sebagai tantangan karena
seorang ibu harus benar-benar mampu bertabah hati menghadapi segala keadaan
yang kurang mengenakkan.
Dalam sejarah telah tercatat bahwa nama-nama besar
tokoh intelektual Muslim justru hadir dari binaan seorang ibu sendiri. Sebut
saja Imam Syafi’i dan Imam Bukhori.Keduanya menjadi ulama besar hingga kini
justru karena dididik seorang diri oleh seorang ibu yang punya keteguhan
keyakinan dan ketabahan dalam menghadapi penderitaan.
Mak, Single mom ini
berarti tidak ada kehadiran seorang ayah untuk anak, padahal sudah jelas sekali
bahwa mutlak dibutuhkan figur seorang ayah dalam mendidik anak-anak.
Figur ayah sendiri dapat dibedakan menjadi dua jenis mak :
Figur Seksual. Figur ini sangat dibutuhkan anak
dan tidak tergantikan, figur yang bertanggung jawab untuk menumbuhkan
fitrah seksual pada anak, memiliki tugas utama untuk memberi pengetahuan dan
pengalaman kepada anak seputar seksualitas.
Figur gender.Fitrahnya, setiap manusia memiliki dua sisi
gender, yaitu maskulin dan feminin.Baik pria maupun wanita, masing-masing
memiliki kemaskulinan dan kefeminimannya masing-masing.Tidak seperti figur seksual
yang tak tergantikan dan harus diwakili oleh sosok pria dewasa, figur gender
dapat diwakili oleh ibu.
Ibu dapat menunjukkan sisi maskulinitasnya
dengan cara mencontohkan anak untuk bertanggung jawab, mencari nafkah, menjadi
tulang punggung, membuat keputusan dan lain-lain, untuk memenuhi kebutuhan anak
akan sosok maskulin.
Menurut ibu Elly Risman, ketidakhadiran Ayah dalam kehidupan
anak adalah faktor terciptanya generasi BLAST (Boring, Lonely, Angry, Stress
and Tired).
- Bored, anak yang kerap merasa bosan
dengan situasi dan lingkungan sekitarnya, misal karena terlalu banyak aktivitas
di luar rumah (full day school, les ini itu).
- Lonely,
anak yang seringkali sendirian di rumah, tidak ada teman berbagi bercerita
bercengkerama karena ketidakhadiran sosok ayah ibu.
- Afraid/Angry, anak yang memiliki
temperamen pemarah atau penakut, sedih dan marah karena keadaan.
- Stressed, anak yang merasa tertekan
dengan kondisi keluarga dan lingkungan sekitar Terlalu lelah dengan aktivitas
dan kurang apresiasi dari ayah ibu.
- Tired, anak merasa lelah karena
orangtua terlalu banyak menuntut dan kurang memeluk.
Mak,
dari pemaparan di atas, sungguh ketiadaan sosok ayah memiliki dampak yang luar
biasa negative terhadap perasaan anak. Anak akan mengalami kesulitan dalam
melakukan penyesuaian dalam banyak hal, baik penyesuaian pribadi, penyesuaian
social, juga penyesuaian saat berada di sekolah. Dan dari sinilah mak, timbul
anak-anak yang merasa rendah diri, yang jauh dari akhlak mulia, bahkan timbul
kaum homoseksual, merebaknya pemakai narkoba, pelaku pornografi pornoaksi,
meningkatnya kriminalitas, sampai kasus bunuh diri, semuanya berawal dari sini.
Meskipun single parent, single mom, tapi bukan berarti
anak-anak tidak bisa tumbuh normal dan bahagia. Tentu ada yang bisa single mom
lakukan demi masa depan cerah ceria anak-anak.
Pertama Jika ayah biologis tidak ada, ibu bisa menghadirkan
sosok ayah untuk anak-anak dengan mencari sosok laki-laki dewasa yang bisa
memberikan perlindungan kepada anak. Siapapun itu: kakek, om, kakak, tetangga,
ustadz, pak guru, dll dsb. Sosok ini nantinya yang akan bertanggung jawab untuk
menjadi figur seksual dan gender untuk memenuhi kebutuhan anak akan kedua figur
tersebut.
Mak, Bukankah Nabi Muhammad SAW adalah sebaik-baiknya teladan
dan beliau adalah seorang anak yatim? Yang perlu digarisbawahi pada pengasuhan
Nabi Muhammad saw. adalah tentang beliau yang tidak pernah kehilangan sosok
ayah. Saat ayahandanya meninggal, sosok ayah digantikan oleh kakek tercinta,
Abdul Muthalib. Lalu, saat sang kakek meninggal, sosok ayah diperankan oleh
paman tersayang, Abu Thalib.
Namun, jika memang masih ada ayah bioligis, akan lebih baik
jika anak bisa mendapatkan sosok ayah dari ayahnya sendiri. Maka, untuk para
single moms, sebaiknya menjalin hubungan baik dengan mantan suami demi
pengasuhan anak.
Kedua Ibu bisa menjadi role model bagi
maskulinitas yang bisa ditiru oleh anak-anak kita. Yaitu dengan cara
mencontohkan anak untuk bertanggung jawab, mencari nafkah, menjadi tulang
punggung, membuat keputusan dan lain-lain, untuk memenuhi kebutuhan anak akan
sosok maskulin.
Ketiga Yang terpenting adalah adanya rasa pengakuan dan
penerimaan bahwa kehidupan ibu dan anak-anak tidak ideal. Mungkin tidak seperti
keluarga lain yang tinggal dalam satu atap dengan anggota keluarga yang
lengkap. Tidak ideal, tapi bukan berarti buruk dan tidak bisa bahagia.Ingat
ibu, ambillah keputusan yang konsekuensi paling mampu ibu jalani.Jangan memilih
jalan yang dirasa tidak mampu ibu lewati. Berikan kasih sayang sebanyak mungkin,
dengarkan saat anak bercerita, buat suasana aman nyaman, berikan anak pujian
saat benar dan kritikan membangun saat salah, buatlah jadwal kegiatan bersama,
dan yang paling penting dari semua ikhtiar adalah berdoa kepada Alloh, dan
pasrah dengan hasil terbaik dari Alloh.
Mak, salah tiga cara di atas bisa diterapkan oleh para supah
single mom, dan mungkin masih banyak cara2 lain yang bisa dilakukan untuk
anak-anak kita.
Being a single mom
tentu merupakan sebuah tantangan tersendiri ya mak, bukan perkara mudah
mendidik anak sendirian, tapi pun bukan tidak mungkin untuk berupaya
sebaik-baiknya membangkitkan fitrah seksualitas anak.
We must STRONG FROM HOME!
Supaya generasi penerus kita menjadi generasi berakhlakul kharimah yang
berperilaku sesuai dengan fitrahnya.
Mudah-mudahan Allah mengaruniai kita dengan kemuliaan dan
kebarakahan dalam keluarga kita. Semoga dari keluarga kita
lahir keturunan yang memberi bobot
kepada bumi dengan kalimat laa ilaaha illallah. Keturunan yang hukmashabiyya
rabbi radhiyyah, yang memberikan kesejukan mata dan ketenteraman jiwa di dunia
hingga kelak di hari kiamat.Aamiin :“)
Wassalamualaikum
Deeblue
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11







Strong from home, landasannya musti ikhlas karena Allah SWT ya mak 👍
BalasHapusSemoga para single mom selalu diberi kekuatan dan kemudahan dalam mendidik anak-anaknya. Aamiin