Sabtu, 06 Oktober 2018

Level 11 Day 7 Challenge: Review kelompok 7 Bunda Ada Rasa di Hatiku


Assalamualaikum

Day 7 (out of 3 days left)

Challenge
Review kelompok 7 Bunda Ada Rasa di Hatiku


Kami mak2 yg terdiri dari mak @Mbak Nia Nio IIP Depok @Mak Nasidah Iip Depok @Mak Novi IIP Bunsay @Nurulia Januarti dan saya nurul dari kelompok “The SeveN” akan meneruskan materi presentasi terkait Fitrah Seksualitas ya

Tapi ada pantun dulu nih:
Hari ini tanggal dua tujuh
Liat dompet kok rasa halu
Kami “The SeveN” dr kelompok tujuh
Akan presentasi dgn tema “Bunda, ada rasa dihatiku”

Selamat menyimak ya mak2





Kelak,

Mungkin anak kita akan mengungkapkannya...

Atau mungkin juga tidak

Sebab ia terlalu malu
Ia berharap-harap kita tahu

Atau mungkin juga tidak

Sebab ia merasa ia punya kuasa untuk merasa hanya untuk dirinya

Namun,

Siapkah kita?
Siapkah kita menerimanya?
Mak, setelah menyimak presentasi dari 6 group sebelumnya rasanya sudah sangat lengkap tahapan dan aspek yang disajikan dalam hal fitrah seksualitas, sehingga kelompok kami bersepakat akan mengambil sudut pandang yang lebih agak maju sekian langkah ke depan

Mari coba kita visualisasikan, suasana saat anak-anak kita kelak telah sempurna baligh dan akilnya, akankah kita sama akrabnya dengan mereka?

Akankah kita tetap menjadi yang dirujuk oleh mereka dalam beroleh ilmu?
Kelompok kami kali ini lebih melihat urgensi komunikasi produktif yang materinya telah kita pelajari menjadi level pertama Bunda Sayang kita.

Mari kita flashback materinya dalam e-book berikut.

*Ebook tidak dapat dilampirkan dalam review*

Kami memandang konsisten dalam proses komunikasi produktif merupakan kunci kelekatan hingga anak-anak dewasa.

Hingga mengantarkannya kepada gerbang pernikahan.

Berkaitan dengan pernikahan, mari kita coba merenungi diri kita saat dulu hendak menikah dengan ayahnya anak-anak


yang manakah kita dulu?

Mari kita pikirkan pula...yang manakah kelak kita ingin anak-anak kita kelak
Mak refleksi diatas selaras dengan sebuah fakta miris Mak, mengapa sih penting sekali menjaga komunikasi dengan anak-anak kita berikut disajikan hasil sebuah penelitian:



Dari hasil wawancara pada petugas di salah satu hotel X di Bandungan, diketahui bahwa 50% pengunjung yang melakukan transaksi seksual adalah remaja, yaitu remaja asal daerah Bandungan maupun pendatang dari luar Bandungan. Didapatkan data pada salah satu hotel di daerah Bandungan, pada bulan April-Mei 2016 remaja yang menyewa WPS sebanyk 139 orang dari berbagai daerah. Hasil wawancara dengan 3 orang remaja yang tinggal di wilayah Kalinyamat, diketahui mereka sudah melakukan hubungan seksual dengan WPS dan alasan mereka melakukan seks dipengaruhi oleh curiosity, ajakan dari teman sebaya dan sering mengakses internet seperti gambar, majalah, atau video porno.


Referensi:

Hubungan antara Pengetahuan, Pola Asuh Permisif, Tayangan Pornografi, dan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Seks Remaja yang Menggunakan Jasa WPS (Wanita Penjaja Seks) di Bandungan Kab. Semarang
Noviyana Isnaeni , Budi Laksono, Sri Maryati Deliana
Prodi Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Paparan Mak paparaaann....

Maka mari kita rebut paparan tersebut...paparkan diri dan hati kita pada anak-anak
BAGAIMANA CARANYA??
Serem ya mak hasil penelitiannya. Sebisa mungkin anak kita terjaga




Bombardir ia dengan bahasa cintanya, terima semua emosinya dan sebut nama emosi. Hal ini menurut ibu Septri Murdiani telah terbukti membuat anak tetap dalam fitrahnya dan menumbuhkan kesadaran.


Kenali jenis bahasa cintanya, apakah:
1. Bahasa verbal
2. Sentuhan
3. Waktu berkualitas
4. Hadiah
5. Melayani

Dan satu lagi adalah:


Bagaimanapun, human relationship cannot be replaced with technologies....


Tunjukkan anak-anak kita cara baik menggunakannya. Hargai kehadiran mereka tanpa hal lain.

Mari kita simak sebuah video pandangan dunia barat terkait gadgets
Video ini setidaknya merangkum apa yang coba kami sampaikan...



Bahwa ikhtiar terhadap hubungan manusia mari kita ikhtiarkan optimal untuk anak-anak kita. Keterkaitan nya banyak termasuk untuk persiapan cara tepat menjadi orangtua yang siap menerima rasa-rasa di hati anak kita yang sudah siap menikah.
Jangan sampai sudah kita bekali sejak masa sebelum baligh, namun tidak terjaga hanya karena kita tidak optimal mengikhtiarkan pola komunikasi produktif hingga dewasanya.

Sesi Pertanyaan:

Q: Maak mhn petunjuk pd kisanak ini, utk mengenali bahasa cinta kiranya yg baik spt apa mak
A: Dengan observasi dan mata batin Mak
Di buku nya Bu Septri dijelaskan seperti apa tanda perilaku atau kecenderungan dari bahasa cinta nya. Termasuk perbedaan fitrah juga mempengaruhi


Wassalamualaikum

Deeblue

#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

1 komentar:

  1. kalau mau ngetest bahasa cinta anak,, dicoba aja kasih hadiah 5 bahasa cinta (coba buka lagi materi level 1 komprod). Amati,, lebih bahagia ketika diberi apa..
    Kalau untuk pasangan, suruh isi kuisioner di https://www.5lovelanguages.com/ aja mak 🙏
    cmiiw

    BalasHapus