Assalamualaikum
Day 2 (out of 9 days left)
Challenge
Review kelompok 2 Tiga Adab Utama Pendidikan Seks Usia Dini
Kelompok 2. Selain saya
selaku moderator, ada mak mak kece, Mak @Ayuk Hamasah , Mak @Mbak Dara MIIP
Depok , dan Mak @Mbak Debbie Ryanata IIP Bunsay Depok #3 yg akan memaparkan
materi
Berikut penjelasan presentasi yang dikemukakan oleh kelompok 2. Mohon disimak ya:
Di era digital ini, tidak bisa kita pungkiri bahwa segala
macam informasi dapat dengan mudah kita peroleh. Selain dari media gadget,
televisi, dan media elektronik lainnya, derasnya arus informasi juga bisa
datang dari lingkungan sekitar, seperti teman atau tetangga. Jadi, walaupun di
rumah sudah diupayakan free gadget atau televisi, kita sebagai orangtua masih
susah menyaring informasi dari lingkungan kita.
Hal yang bisa kita lakukan sebagai orangtua adalah membekali
anak sedini mungkin dengan pendidikan seksual yang layak, sesuai ajaran agama.
Sayangnya, seringkali orangtua merasa tabu mengajarkan
pendidikan seksual kepada anak. Apakah boleh berbicara secara eksplisit kepada
anak tentang seks, khususnya ketika masih usia dini? Bagaimana caranya? Dan
bagaimana panduan Islam mengajarkan tanggung jawab orangtua dalam pendidikan
seks anak usia dini?
Bagi orangtua yang masih bingung, di antara boleh dan tidak
menjelaskan secara gamblang tentang pendidikan seks usia dini, ternyata hal
tersebut telah terjawab dalam beberapa dalil-dalil syar'i.
Banyak ayat yang menceritakan tentang hubungan seks,
penciptaan manusia, dan perbuatan keji (zina), yaitu:
Q.S
Al Mukminun [23]: 13
Q.S
Al Insan [76]:2
Q.S
Al Ahqaf [46]:16
Ayat-ayat
Al Quran di atas dengan jelas membicarakan tentang tempat yang menjadi tempat
keluarnya anak, tentang nutfah dan perkembangannya di dalam rahim perempuan,
tentang penciptaan manusia dari campuran dua macam nutfah, sperma laki-laki dan
sel telur perempuan, serta perkara lainnya yang berhubungan dg seks dan
hasratnya.
Nah,
bagaimana anak-anak berusia dini dapat memahami tafsir ayat-ayat tersebut jika
tidak dijelaskan dengan gamblang oleh pendidiknya (khususnya orang tua sebagai
pihak pertama dan utama pendidikan anak)?
Dari
sini kita dapat menyadari pentingnya tadabur Al Quran, bahwa Al Quran mencakup sejumlah wawasan yang berkaitan
dengan seks. Teruntuk anak usia dini, penekanan mengajarkan ADAB sebelum ILMU
terkait permasalahan seks juga sudah banyak termaktub dalam dalil-dalil syar'i.
Lantas apa saja Adab yang sebaiknya diajarkan oleh orang tua dimasa kanan-kanak
terkait pendidikan sex?
Kita bahas satu persatu yuks..
Berikut penjelasan tentang adab yang pertama
ADAB MEMINTA IJIN
Q.S An Nur [24]: 58-59
"Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah hamba sahaya
(laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig
(dewasa) di antara kamu, meminta izin kepada kamu pada tiga kali (kesempatan),
yaitu sebelum sholat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah
hari, dan setelah sholat isya. (Itulah) tiga aurat (waktu) bagi kamu. Tidak ada
dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu; mereka
keluar masuk melayani kamu, sebagian kamu atas sebagian yang lain. Demikianlah
Allah menjelaskan ayat-ayat itu kepadamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha
Bijaksana. Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur dewasa, maka hendaklah
mereka (juga) meminta izin, seperti orang-orang yang lebih dewasa meminta izin.
Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepadamu. Allah Maha Mengetahui,
Maha Bijaksana."
Nah, pendidikan anak usia dini yang menekankan pentingnya
menanamkan adab sebelum ilmu, membantu orang tua menjelaskan permasalahan seks
secara sederhana tapi gamblang (insyaAllah penuh hikmah) bagi anak-anak.
Dari ayat tersebut di atas, orang tua dapat mulai:
1. Mengenalkan adab masuk kamar orang tua, mulai dengan membiasakan
mengucap salam atau mengetuk pintu terlebih dahulu.
2. Mulai mengenalkan 3 waktu dan keadaan, yakni apa itu dan
kapan waktu sebelum sholat fajar, waktu tengah hari, dan waktu setelah sholat
isya'.
3. Anak berwenang penuh atas tubuhnya. perihal meminta izin
bukan saja dibiasakan kepada anak, tetapi juga pada orang tua. Dalam hal ini
orang tua sebaiknya perlu meminta izin jika ingin menyentuh anak, misalnya
memeluk atau mencium. Mungkin banyak orang yua yang merasa hal ini bukanlah masalah
karena itu merupakan upaya menunjukkan rasa sayangnya pada anak. Akan tetapi
pernahkah terbayangkan bagaimana suatu saat nanti, diluar sana ada orang lain
yang ingin menyentuhnya dengan alasan 'sayang'?
Sungguh berbahaya bukan? Maka sebaiknya orang tua pun membiasakan diri
meminta izin pada anaknya, dan anak punya hak penuh untuk keputusannya,
mengizinkan atau tidak. ( ref : ruasdito )
Kegiatan pembiasan memasuki kamar dengan ijin, dan
pengenalan 3 konsep waktu tentu sangat menarik bagi anak-anak. Tak terasa,
mereka dibawa pada pemahaman lebih mendalam tentang dasar-dasar etika/adab
bersama keluarga. Sehingga anak tidak dikagetkan ketika ia memasuki kamar ortu/
orang dewasa yang sudah menikah, dengan keadaan yang tidak baik untuk dilihat.
Maka, meminta izin menjadi salah satu adab utama sebagai
acuan dalam mengajarkan anak sejak dini terkait seks. Mulai kita membangun rasa
malu yang terpuji pd diri anak, mengenalkan bagaimana interaksi antar anggota
keluarga yang baik, dan adab-adab dalam islam yang luhur.
Pada uraian ttg adab meminta izin, sy ingin mnjelaskan ttg
pembiasaan anak agar selalu meminta izin ketika akan memasuki kamar orang tuanya,
oada waktu-waktu ketika mereka pada saat itu tidak ingin atau tidak boleh
dilihat oleh anak-anak. Al Quran telah menjelaskan dengan rinci tentang adab
keluarga tsb dg penjelasan yang sangat jelas.
ADAB MELIHAT
Adab Melihat menjadi pokok pembahasan utama berikutnya,
karena hal ini termasuk perkara penting yang harus diperhatikan oleh para
pendidik (ortu). Mengajarkan adab melihat kepada mahram atau bukan mahram,
batas aurat yang tidak boleh dilihat atau yang dianggap boleh dilihat secara
umum, khususnya kepada anak saat masih dalam usia kanak-kanak bertujuan agar
anak mengenal dan terbiasa mengetahui mana yang halal untuk dilihat dan mana
yang haram. Sebab, dalam pandangan itu terdapat kebaikan untuk dirinya dan
keistiqamahan akhlaknya saat ia mencapai usia balig dan dewasa.
Berikut ini uraian
adab melihat lawan jenis yang harus diajarkan, dikenalkan dan dibiasakan pada
anak sejak dini:
1. Mengenalkan konsepsi diri (gender)
2. Mengenalkan konsep "mahram", dari pengenalan
mengenai siapa saja keluarga inti dan keluarga besar hingga ke nasab.
3. Pengenalan anggota tubuh, kemudian memperluas dengan
identifikasi konsep "aurat".
4. Membiasakan adab yang baik dalam pergaulan. Mulai
kenalkan konsepsi "ikhtilat" (campur baur antara laki-laki dan
perempuan) serta konsepsi "khalwat" (berdua saja dengan lawan jenis
yang bukan mahram).
5.
Membiasakan mengalihkan pandangan dari yang bukan mahram jika tidak ada tujuan
tertentu melihat.
6. Menanamkan
kewaspadaan atau penjagaan diri sendiri, terkait aurat pribadi.
7. Menanamkan adab saat ke tempat pemandian umum, khususnya bagi
anak-anak perempuan agar dibatasi/ dilarang.
8. Memastikan bahwa di usia 4 tahun anak sudah menyadari
bahwa dirinya memiliki aurat (kemaluan dan pantat) yang harus dijaga.
Maka penting, di usia 4 th anak telah terbangun kesadarannya
melakukan konsep "thoharoh" (bersuci) secara mandiri
seperti menjaga kebersihan mulut, alat kelamin, cara wudhu, mandi
dll.
Adab Melihat yang dikenalkan dan dibiasakan kepada anak-anak
khususnya usia ini harus diperhatikan oleh setiap pendidik dengan menekankan
pada pemberian keteladanan yang baik dalam mengamalkannya. Sehingga, kemampuan
mengajarkan kepada anak dapat lebih mendalam, karena anak-anak belajar dari apa
yang mereka lihat. Maka, "berikan keteladanan dan ajarkan, insyaAllah
berbuah pengamalan."
ADAB MENJAUHKAN DIRI
DARI HASRAT & RANGSANGAN SEKSUAL
Tau fenomena tiktok mak?
Pernah lihat ortu posting video anaknya joged sambil nyanyi
lagu dangdut ala tiktok?
Walau cuma buat lucu2an tapi sadarkah kita bahwa itu adalah
pintu masuk rangsangan seksual bagi anak yg notabene nya sedang menyerap semua
informasi yg diterimanya, tanpa tau mana yg baik atau buruk.. "lucu
sih.."jawaban simple para ortu.. duh, ibaratnya setan itu jangan
ditantangin mak!!
Disinilah tanggung jawab pendidik (ortu) dalam mengajarkan
dan menjauhkan anaknya dari hal-hal yang mengundang nafsu dapat terwujud dalam
dua sisi:
1. Pengawasan Internal
tidak memberi kesempatan anak melihat adegan tidak senonoh
ortu menyadari bahaya keberadaan tv, media sosial, dll
tidak membiarkan anak bertindak semaunya tanpa pengawasan,
seperti melihat konten nyanyian dan gambar sekalipun kartun tapi banyak kartun
yg mensisipi dengan unsur ikhtilath dan
pornografi,
2. Pengawasan Eksternal
Bijaksana mengenalkan media sosial dan perangkatnya
Menjauhkan mengenalkan bioskop
Mengenalkan dan membiasakan diri anak dengan identitas dan
prinsip-prinsip Islaminya (mawas diri terhadap pengenalan busana membuka aurat/
trend busana masa kini)
Memastikan lingkungan tumbuh kembang anak adalah lingkungan
yg aman dari tindakan zina
Menjauhkan anak dari pemandangan yang mengumbar aurat di
lingkungan masyarakat atau media sosial
Menjauhkan anak dari pergaulan bebas
Menyarankan mendekati teman yang shalih
Ada juga sarana lain bagi kita sebagai orang tua untuk
memasukkan pendidikan2 positif terhadap anak seperti berikut :
1 Memberi
kesadaran ➡ jelaskan ALASAN kenapa melakukan suatu
hal
2 Memberi
peringatan ➡ jelaskan
KONSEKUENSI melakukan sesuatu terutama hal yg dilarang
3 Memberi ikatan/aturan ➡ tanamkan NORMA2 keluarga, budaya, sosial
dan paling utama adalah agama. Meyakini bahwa Allah selalu mengawasi hambaNYA.
Jika anak sudah
dikenalkan dan dibiasakan terdidik dengan iman kepada Allah maka pasti menjadi
manusia yang benar dan tumbuh menjadi pemuda yang bertakwa, tak mudah tergoda
syahwat, insyaaAllah.
Demikian uraian mengenai presentasi dari kelompok 2. Berikut masuk ke dalam sesi pertanyaan:
Pertanyaan:
Q: Mak..di pengawasan internal td ada point menjauhkan
mengenalkan bioskop ke anak, kmrn saya baru liat ada sekolah yang kegiatannya
menonton di bioskop breng gurunya, walaupun itu mngkin emang film anak2 tp gmn
klo.ky gt mak? Apa kita memperbolehkan anak kita? Sedangkan dengan sekali nya
kita biasakan ank ke bioskop pasti bakal mnt lg
A: Nah ini mak,
memang ada yg sudah masuk ke kurikulum sekolahnya.. sependek pengetahuan saya
yg tidak diperbolehkan di bioskop adalah tempatnya mak.. tempatnya gelap, walau
rame tapi kita gak tau apa yg orang lain lakukan saat lampu mati.. bisa terjadi
ikhtilath atau bahkan lebih
Q: Izin bertanya Mak @Mbak Auliya MIIP Depok
Bagaimana mengajarkan adab ini ke anak balita?
Saya sendiri merasa sangat menantang. Terutama segi bahasa
agar mudah dimengerti balita. Apa lg balita sangat kepoš¤
A: Teorinya sih
Dijelaskan mak, lalu diingatkan dan sambil diawasi.. yg ini juga masih belum
banyak praktek saya
Q: mak aku mau
tanya tentang pengenalan bioskop. akhir2 ini kan beberapa kali ada ajakan untuk
ke bioskop meramaikan menonton film Islami, supaya bioskop nantinya lebih
banyak menampilkan film islami jadi kita nantinya punya pilihan kalo memang mau
menonton di bioskop. ini kan tadi dijelaskan menjauhkan mengenalkan bioskop,
memang sebaiknya bener2 menghindari bioskop atau gimana ya mak?
A: Disini kita
membentengi anak2 jangan sampai melihat hal yg tidak sepatutnya dia lihat,
seperti yg dikhawatirkan pada adab izin mak
A: Terkait sm
adab melihat,
Banyak yg pacaran
riwa riwi di bioskop, atau iklan yg.. hem, atau justru konten filmnya #jd inget
kontroversi frozen, bhkn kartun
A: Oh iyah.. he em.. ndak terelakkan, sudah jamannya yak..
Tp balik lagi, bahwa dasar pengenalan adab utama ini untuk
anak usia dini, kalau pengawasan dilakukan sejak dini, maka diharapkan saat
mumayiz atau tamyiz, usia lebij dr 7 bs
lebih dpt brpikir matang ttg apa yg boleh dan ndak..
Tugas utama kita sbg ortu adalah memantaskan diri, agar
dapat HIKMAH (faham Qur'an wa Sunnah, bijaksana dan pandai bertutur kata)
, murnikan TAUHID dan pandai bersyukur.. (kata Aa Gym)
Bagi yg memperbaiki diri, insyaAllah, Allah beri hikmah
dalam tutur katanya, Allah mudahkan jadinya jalan kebaikan juga bagi pihak
lain..
Secara fitrah, akan buanyaakkk episode hidup kita bersama
anak2 yg mngantar kita pada "duh, ngomong apa yak, gimana yak".. tak
sadar, Allah mentarbiyah kita juga. Entah ujug2 kita dibimbing Allah saja
berkata yg ndak kepikiran kayaknya susah dicerna. Anak malah nangkep
Menjadi
teladan >> mengajarkan >> insyaAllah jadi amalan dan diamalkan
Wassalamualaiku
Deeblue
#bunda sayang
#fitrah seksualitas
#game level 11




mungkin kalau di-resume, ketiga adab itu sumbernya dari adab malu ya mak.. cmiiw
BalasHapus